Jumat, 19 September 2014

GOOD TENUN PRACTICES FOR HAND TENUN

peserta TOT - Good Tenun Practices
Omah Tenun - Selamat pagi sobat tenun..di pagi yang cerah ini Tim Omah Tenun akan berbagi sedikit cerita nih tentang Good Tenun Practices For Hand Tenun. Wah...apa ya itu Good Tenun Practices ? Gini sobat tenun, kebetulan salah satu Tim Omah Tenun berkesempatan mengikuti Trainning for Trainer di Jakarta khusus untuk membahas Good Tenun Practices. Trainning tersebut diikuti oleh berbagai perwakilan propinsi-propinsi di Indonesia yang berkaitan dengan industri tenun, dan juga ada yang dari negara tetangga kita, yaitu Philipina.

peserta dari Philipina sedang presentasi
Sobat Tenun, setiap orang berhak untuk mendapatkan produk tenun yang aman dan ramah lingkungan sehingga terhindar dari penyakit atau alergi yang disebabkan karena penggunaan produk tenun yang tercemar
secara biologis, kimia, maupun fisik, bahkan dapat mencemari pekerja ataupun lingkungan. Beredarnya
produk tenun yang tidak memenuhi syarat kesehatan, keamanan produk dan keramahan lingkungan
bukan hanya akan merugikan konsumen tetapi juga produsen, karena produsen dapat kehilangan
kepercayaan konsumen, peluang perdagangan, penghasilan dan pekerjaan, kesehatan dirinya di
samping juga dapat mendapat tuntutan hukum dari masyarakat.

Kamis, 18 September 2014

Launching AKN Kota Pekalongan

Omah Tenun - Sobat Tenun, sebelumnya kami pernah kabarkan tentang dibukannya Akademi Komunitas Negeri Kota Pekalongan ( baca disini ), kemarin pada hari Rabu, 17 September 2014 telah melakukan Launching disertai Kuliah Perdana dan Kuliah Umum AKN Kota Pekalongan Tahun Akademik 2014/2015. Pada Lauching tersebut Tim Omah Tenun berkesempatan bisa menjadi tamu undangan menjadi saksi telah adanya satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri di Kota Pekalongan yang dibawah Dirjen Dikti.
Launching yg berlangsung di di Aula SMK Negeri 3 Pekalongan tersebut dihadiri dari segenap jajaran pemerintah kota Pekalongan, wakil dari pengusaha dan industri di Pekalongan dan tentu saja Direktur Politeknik Negeri Jakarta beserta jajarannya selaku pelaksana PDD ( Program Studi Di Luar Domisili ).

Rabu, 13 Agustus 2014

BARU DIBUKA AKADEMI KOMUNITAS NEGERI KOTA PEKALONGAN

Omah Tenun - Sobat Tenun, ada kabar berita yang cukup menggembirakan bagi Kota Pekalongan dan sekitarnya, khususnya bagi pelaku dunia usaha dan industri tekstil maupun kria tekstil, yaitu dengan dibukanya Akademi Komunitas Negeri Kota Pekalongan. Dasar pendirian Akademi Komunitas Negeri ( AKN ) Kota Pekalongan adalah Keputusan Dikti No. 4087/E.E2.1/KL/2014 tanggal 26 Juni 2014.
AKN Kota Pekalongan ini mengembangkan pendidikan vokasi jangka pendek ( Diploma 2 ) yang berorientasi pada perluasan lapangan kerja di daerah maupun dunia usaha dan industri.
Pada tahun akademik 2014/2015 membuka 2 Program Studi ( Prodi ), yaitu : Supervisor Pemintalan Pertenunan dan Desain Kria Tekstil, berorientasi mencetak lulusan yang berkompetensi di bidangnya sebagai wujud pengembangan diri dan mampu bersaing dalam dunia kerja. Dalam pewujudannya, pihaknya didampingi para dosen profesional dalam bidangnya.

Senin, 11 Agustus 2014

Jalan-Jalan di Pameran Inovasi dan Kreativitas Pekalongan



OmahTenun - Sobat Tenun, minggu kemarin sempatin jalan-jalan di Pameran Inovasi dan Kreativitas Pekalongan dalam rangka peringatan Harteknas di Gedung Rumah Jabatan Bakorwil III. Berbagai macam inovasi, baik teknologi maupun bidang lain yang ditampilkan dalam Pameran tersebut, yang dimulai dari hari Sabtu (9/8) sampai Selasa (12/8). 
Pameran tersebut diikuti 219 stand. Terdiri dari 20 stand SKPD Pemprov Jawa Tengah, 30 stand kabupaten/kota di Jawa Tengah, 33 stand SKPD Pemkot Pekalongan, 27 LPM dan BKM Kota Pekalongan, serta 72 stand lembaga pendidikan, BUMN dan BUMD

Ada satu stan yang cukup menarik perhatian yaitu salah satu produk inovasi yaitu Eskrim Tempe dari LPM Kelurahan Kertoharjo , sayangnya tidak sempat untuk mencicipi. Jika produk inovasi tersebut bisa bekerja sama dengan produsen es krim, pastilah bisa diproduksi secara nasional.

Rabu, 25 Juni 2014

Budidaya AKAR WANGI

OmahTenun - Sobat Tenun, kita lanjutkan kembali pembahasan tentang akar yang memikat hati... Apa sih ? Itu lho AKAR WANGI, kalo belum baca silahkan cek disini ya. Kalo sebelumnya kita sudah belajar sekilas pandang tentang Akar Wangi, sekarang kita sedikit tambah ilmu kita mengenai budidayanya. Setuju ?


Sobat Tenun, daerah di pulau Jawa yang menghasilkan akar wangi adalah daerah Garut (Jawa Barat) dan daerah Wonosobo (Jawa Tengah). Tanaman tersebut diusahakan oleh rakyat dengan luas tanah sekitar satu hektar atau lebih, dan ada yang mencapai 20 hektar setiap petani. Di samping itu, tanaman akar wangi diusahakan sebagai tanaman sela di perkebunan.


Tanah yang cocok untuk pertumbuhan akar wangi adalah tanah yang berpasir, atau tanah ab vulaknik. Pada tanah tersebut, akar dengan mudah dicabut tanpa ada yang tertinggal. Penanamannya kurang baik di atas tanah yang padat, keras dan berlempung karena akarnya sulit dicabut, dan menghasilkan akar dengan rendemen minyak yang rendah. Tanah vulkanik muda terdapat pada lereng-lereng pegunungan, dengan ketinggian sekitar 5000 kaki di atas permukaan laut.

Senin, 23 Juni 2014

Semerbak Harum Akar Wangi Yang Memikat Hati

OmahTenun - Sobat Tenun, kalo sebelumnya pernah dibahas mengenai serat Rami , Enceng Gondok dan Pisang Abaca , kali ini Omah Tenun akan mengulas tentang " akar ". Kok Akar ? Trus hubungannya dengan tenun ? Eehh tunggu dulu, karena akar ini beda dari yang lain, ya... itu adalah AKAR WANGI
Emang apa sih Akar Wangi ? Berikut ini beberapa pengetahuan mengenai akar wangi.

Rumput akar wangi (Vetiveria zizanioides syn. Andropogon zizanoides) adalah sejenis rumput yang berasal dari India. Tumbuhan ini dapat tumbuh sepanjang tahun, dan dikenal orang sejak lama sebagai sumber wangi-wangian. Tumbuhan ini termasuk dalam famili Poaceae, dan masih sekeluarga dengan serai atau padi.

Akarnya yang dikeringkan secara tradisional dikenal sebagai pengharum lemari penyimpan pakaian atau barang-barang penting, seperti batik dan keris. Aroma wangi ini berasal dari minyak atsiri yang dihasilkan pada bagian akar. Tumbuhan ini merupakan komoditas perdagangan minor walaupun cukup luas penggunaan minyaknya dalam industri wangi-wangian.

Sabtu, 14 Juni 2014

Batik TENUN TOGOG Gianyar Bali Yang Memikat Hati

foto: bali.panduanwisata.com
OmahTenun - Sobat Tenun, bagaimana kalo kita lanjut jalan-jalan lagi setelah dari Jogja berlanjut ke Bali, wah cukup jauh juga. Tapi tunggu dulu, setelah sebelumnya jalan-jalan di dusun GAMPLONG, Sentra Wisata Tenun Tradisional di Jogja , sekarang kita terbang menuju ke Gianyar Bali. Ada apa emang disana...ooow ternyata ada yang menarik lho, BATIK TENUN TOGOG. Jadi penasaran nih sobat Tenun...



Sobat Tenun, warga Bali sangat terkenal dengan keuletannya dalam membuat berbagai macam bentuk kerajinan dari mulai mematung, memahat, membatik, menenun dan juga lainnya. Soal batik tenun ini, Bali memiliki motifnya tersendiri yang ternyata banyak juga disukai oleh para wisatawan baik lokal dari berbagai daerah di tanah air maupun wisatawan asing. karena motifnya yang khas, karakternya yang unik dan harganya yang murah meriah.

Kamis, 12 Juni 2014

GAMPLONG, Sentra Wisata tenun Tradisional di Jogjakarta


OmahTenun - Sobat tenun, kalo bicara Jogja sudah pastilah kebayang beragam image yang ada di benak kita. Mulai dari "gudeg", malioboro, keraton, parangtritis, dan seterusnya. Memang menjelajahi tempat-tempat wisata di Jogja tidak akan ada habisnya. tapi sobat Tenun, pastilah apa yang sudah disebut tadi adalah objek-objek wisata yang sudah “biasa”. Jadi mari kita coba datang ke obyek wisata yang " tidak biasa ", yaitu ke Dusun Gamplong, Kelurahan Sumber Rahayu, Kecamatan Moyudan, Sleman, sebuah desa yang merupakan sentra kerajinan kain tenun di Jogja dan kemudian terkenal dengan sebutan “Desa Wisata Gamplong”.

Rabu, 11 Juni 2014

Budidaya Pisang Abaca

foto: umkmjogja.com
OmahTenun - Sobat Tenun, sebelumnya telah dibahas mengenai potensi usaha serat pisang abaca yang menggiurkan ( baca disini ) kita kami coba untuk paparkan secara ringkas budidaya pisang abaca

Tampilan fisik tanaman pisang abaca nyaris sama juga dengan pisang tipe yang lain. Cuma saja, pisang abaca lebih ramping dengan batang serta pelepah yang berwarna kecoklatan. Rata-rata tinggi pohon pisang abaca hampir enam meter.

1. Persyaratan Tumbuh
 

Iklim yang sesuai untuk tanaman Abaca yaitu tipe iklim A menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson, dengan curah hujan 2000-3000 mm/tahun, dan jumlah hari hujan antara 150-200 hari serta temperatur udara 20oC-31oC. Abaca dapat tumbuh baik pada dataran rendah sampai dataran tinggi sampai ketinggian 1000 m dpl. Tanah yang baik yaitu tanah yang gembur, tekstur lempung berliat atau lempung berpasir dan jangan sampai ada lapisan yang padat (harpan layer).

Selasa, 10 Juni 2014

Potensi Menggiurkan Serat Pisang Abaca

Sobat tenun, berikut ada info menarik mengenai serat pisang abaca :

Bisnis.com, MANADO - Daerah perbatasan NKRI di Sulawesi Utara ternyata menyimpan suatu potensi bisnis yang menggiurkan. Salah satunya ialah serat pisang abaka (muxa textilis) yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kertas uang.
Pisang Abaka merupakan jenis tanaman endemik yang hanya tumbuh di daerah Filipina, Ekuador, dan Sulut khususnya di Kepulauan Talaud.

Kabupaten Kepulauan Talaud sendiri, berjarak sekitar 271 mil dari kota Manado. Pada akhir 2013, jumlah penduduk Talaud tercatat sebanyak 84.747 jiwa yang menempati 16 pulau kecil dengan total luas daratan 1.371, 40 km.

Senin, 09 Juni 2014

Pesona Tenun Ikat Sambas


foto : antarafoto.com
Sobat Tenun, kalo sebelumnya telah disajikan tentang Tenun Songket ( baca disini ) , sekarang kita tambah ilmu tentang Tenun Ikat Sambas yang begitu mempesona. 
Produk kain menjadi salah satu primadona Indonesia yang sudah dikenal seluruh dunia. Mulai dari kain tradisional seperti batik, tenun, atau songket hingga ke skala industri seperti garmen. 

 




Kalimantan Barat juga memiliki olahan kain tradisional yang sudah mengakar dalam adat budaya masyarakatnya, yaitu yang dikenal dengan tenun Sambas. Tenun ikat Sambas atau dikenal dengan sebutan tenun Sambas saja, adalah kerajinan tolahan serat benang yang dihasilkan oleh masyarakat Sambas. Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, kain tenun Sambas sudah ada sejak tahun 1675 M, bertepatan dengan berdirinya Keultanan Sambas yang di pimpin oleh Sultan Sulaiman, dengan gelar Sultan Muhammad Shafiuddin I. Sementara cerita lain mengatakan, tenun Sambas sudah dikenal masyarakat setempat pada masa kerajaan Hindu, sebelum berdirinya Kesultanan Islam Sambas. Diperkirakan tenun Sambas berusia lebih dari 300 tahun.

Sabtu, 07 Juni 2014

Pengolahan Tanaman Rami Menjadi Serat

Selamat pagi sobatTenun, pagi ini kita lanjutkan bahasan tentang tanaman Rami ya. Kalo sebelumnya Tim Omah Tenun memaparkan Sekilas Pandang tentan tanaman Rami ( bisa baca disini ) , pagi ini kami akan paparkan sedikit tentang Pengolahan Tanaman Rami Menjadi Serat.


Rami dipanen pada umur sekitar 6 bulan sejak tanam. Yang dipanen adalah batangnya, dengan cara dipangkas di bagian pangkal. Dengan budidaya yang baik, tinggi batang rami bisa mencapai 2 m, dengan diameter batang sekitar jari orang dewasa. Karena tanaman ini berizoma (menumbuhkan anakan), maka rumpun rami bisa dipanen terus-menerus antara 5 sampai dengan 6 tahun. Baru kemudian dibongkar, untuk dirotasi dengan tanaman lain.



Pada umumnya Tahapan Pengolahan sebagai berikut :
 
1. Dekortikasi yaitu memisahkan kulit rami dari batangnya
2. Degumming yaitu menghilangkan sisa-sisa gum dan pektin yang masih menempel pada serat, dapat dilakukan dengan cara kimia
3. Pemutihan serat dapat dengan bahan pemutih:biasanya menggunakan senyawa klorin (ca-hipoklorit atau na-hipoklorit) atau hidrogenperoksida (H202) 
4. Pelurusan serat dengan bantuan alat brushing machine,
5. Pemotongan serat memotong serat rami menjadi sepanjang serat kapas atau polyester lainnya.
6. Penguraian bundel serat diuraikan menjadi serat seperti serat kapas, pada tahap ini serat rami baru dapat dipintal atau dicampur dengan serat lainnya.

Jumat, 06 Juni 2014

Kerajinan Tenun dari Eceng Gondok

Sobat Tenun, kita lanjutkan lagi bahasan kemarin tentang Eceng Gondok Dalam Omah Tenun ( yang belum baca bisa baca disini ). Kalo kemarin sudah dipaparkan mengenai seluk beluk gulma yang banyak manfaatnya ini, sekarang kita bahas cara pemanfaatannya ya.


Pengumpulan Eceng Gondok


Eceng gondok hidup di sepanjang sungai. Pengumpulan eceng gondok ini menjadi tantangan bagi pengrajin dalam rangka pemenuhan kebutuhan perajin tenun dan aksesori lainnya. Biasanya pengrajin bisa meminta tolong kepada masyarakat di tepi sungai untuk mengumpulkan eceng gondok dan diberikan imbalan yang sesuai. Pengumpulan eceng gondok ini sebenarnya menjadi pekerjaan mulia karena bisa membersihkan sungai sekaligus mencegah banjir yang mungkin datang karena akibat yang kontra produktif tanaman eceng gondok ini.   

Kamis, 05 Juni 2014

Eceng Gondok Dalam Omah Tenun

Bunga Eceng Gondok
Selamat pagi sobat Tenun, pagi yang cerah untuk melulai aktifitas. Kalo kemarin kita sudah memaparkan sedikit tentang serat RAMI ( baca disini ) , sekarang kita akan bahas sedikit tentang Eceng Gondok.
Dimata sebagian orang, mungkin tumbuhan ini dianggap sebagai gulma yang mengganggu.... eehhhh tapi buat Omah Tenun tentu saja eceng gondok bagaikan emas...hehe

Sekilas tentang Eceng Gondok

Eceng gondok atau enceng gondok (Latin: Eichhornia crassipes) adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung. Selain dikenal dengan nama eceng gondok, di beberapa daerah di Indonesia, eceng gondok mempunyai nama lain seperti di daerah Palembang dikenal dengan nama Kelipuk, di Lampung dikenal dengan nama Ringgak, di Dayak dikenal dengan nama Ilung-ilung, di Manado dikenal dengan nama Tumpe. Eceng gondok pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ilmuwan bernama Carl Friedrich Philipp von Martius, seorang ahli botani berkebangsaan Jerman pada tahun 1824 ketika sedang melakukan ekspedisi di Sungai Amazon Brasil. Eceng gondok memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Eceng gondok dengan mudah menyebar melalui saluran air ke badan air lainnya.

Rabu, 04 Juni 2014

RAMI Serat Yang Mempesona

Selamat siang SobatTenun...
Siang ini Tim Omah Tenun akan memberikan sedikit gambaran tentang satu jenis serat yang banyak digunakan di bidang tenun, yaitu RAMI. 

Sekilas Tentang Rami

Tanaman rami (Boehmeria nivea) merupakan tanaman tahunan yang mudah tumbuh dan berkembang baik di daerah tropis. Rami merupakan tanaman yang serbaguna. Daunnya merupakan bahan kompos dan pakan temak bergisi tinggi, pohonnya baik untuk bahan bakar, tetapi yang paling bernilai ekonomi tinggi adalah serat dari kulit kayunya. Serat rami ini merupakan bahan yang dapat diolah untuk kain fashion berkualitas tinggi dan bahan pembuatan selulosa berkualitas tinggi (selulose α). Selulosa α berkualitas tinggi merupakan salah satu unsur pokok pembuatan bahan peledak dan atau propelan (propellant) yaitu isian dorong untuk meledakkan peluru. Kayu dan serat rami dapat diolah menjadi pulp berkualitas tinggi sebagai bahan baku pembuatan aneka jenis kertas berharga.

Selasa, 03 Juni 2014

Tenun Songket Palembang

Selamat sore sobat Tenun. Setelah sebelumnya kami paparkan sedikit tentang Tenun Ikat Indonesia ( baca disini ) , sekarang kami akan paparkan tentang Tenun Songket Palembang. Songket Palembang merupakan kerajinan tradisional khas masyarakat Palembang dan umumnya merupakan hasil industri rumah tangga. Pekerjaan menenun biasanya dilakukan kaum wanita, walaupun akhir-akhir ini kaum pria juga sudah berpartisipasi membuatnya. Songket adalah kain tenun yang dibuat dengan teknik menambah benang pakan sebagai hiasan, yaitu dengan menyisipkan benang perak, emas atau benang warna di atas benang lungsin. Tenun ini memiliki berbagai motif, seperti: lepus, jando beraes, bunga inten, tretes midar, pulir biru, kembang suku hijau, bungo cino, bunga pacik, dan lain-lain.

Pembuatan Tenun Songket Palembang pada dasarnya dilakukan dalam dua tahap, yaitu (1) tahap menenun kain dasar dengan konstruksi tenunan rata atau polos dan (2) tahap menenun bagian ragam hias yang merupakan bagian tambahan dari benang pakan. Masyarakat Amerika dan Eropa menyebut cara menenun seperti itu sebagai inlay weaving system.

Design Cantik Retota bersama Kedaung Home

Retota Merah
Sebuah repost dari http://ekafikry.blogspot.com
( Special thanks to mbak Eka Fikriyah )


Sabtu 15 maret 2014 kemarin, adalah launching design cantik piring dan gelas dari RETOTA, yang bekerjasama dengan Kedaung Home. Dimana, pihak Retota yang menyajikan design cihuy, sementara, Kedaung yang memproduksinya. Sentuhan warna merah yang bercampur hijau dan kuning, memberi kontribusi pada aksen rigi-gerigi didalamnya, membuat kesan mewah dan etnik pada piring-piring cantik itu.


Eh, by the way, kayaknya motifnya mirip makanan gitu, ya ?? Yup, bener sekali, sobs... Piring cantik berwarna dominan merah ini terinspirasi dari kue lapis dan onde-onde yang ada di daerah Medan.

Karena piring beserta “teman-temannya” berwarna merah, maka tak heran, bertabur warna-warni merah di Kedaung. Termasuk sarung bantal dan beberapa pernik yang terbuat dari kainpun melengkapi suasana warna menyala hari itu. Pantas saja, tamu undangan yang hadir, yang diundang melalui majalah femina, diwajibkan memakai dress code Touch of Red. Oh, rupanya ini maksudnya, emang sesuai dengan warna design yang sedang menjadi sorotan saat itu. Hehehe.. Tapi, memang sih, merah itu meriah ya. Terkesan gagah, berani, kuat dan cetar dan tahan banting, hahahha.....

Senin, 02 Juni 2014

Menenun di “Istana Beling”

Sebuah repost dari http://ekafikry.blogspot.com
( Special thanks to mbak Eka Fikriyah )

 
Acara yang bekerjasama dengan majalah femina ini, juga menghadirkan demo menenun secara manual atau tanpa mesin. Modal menenun, itu ternyata cuma jumputan benang demi benang yang disatukan melalui alat tenun, hingga berbentuk menjadi helai kain yang kita inginkan. Sekilas melihatnya, sepertinya tak begitu rumit ya menenun itu, tapi, kalau kita mencobanya, haduh...tak semudah yang dibayangkan sodara-sodara. Gadis berjilbab bernama Vivi, mencoba mengasah kemampuannya tuk menenun. Wuuiih, ternyata ribet ya. Langkah demi langkah harus diinngat, supaya gak salah. Hentakan atau tarikan kayunya tuk merapatkan benang juga harus pas, supaya tenunnya rapat dan mantap. Warna-warna benang yang dipakai tuk demo tenun ini, juga senada dengan warna dari design piring Retota, merah, hijau dan kuning. Dari hasil tenun ini, bisa menjadi taplak meja, serbet atau apapun itu, sesuai dengan yang kita inginkan...(Kalau tuk under wear, bisa gak ya...#Ups....)

Sabtu, 31 Mei 2014

Alfonsa Horeng, Seniman Tenun Ikat yang Mendunia

Karya seni warisan leluhur yang memudar itu kini kembali dipoles oleh sentuhan para seniman kampung, dan Alfonsa adalah suksesor dibalik kejayaan itu.
Bukan perkara mudah, melestarikan dan mengembangkan tenun ikat asli yang mulai tergerus oleh arus modernisasi apalagi serbuan berbagai produk yang serba instan. Namun dengan kegigihan dan kesabaran seorang Alfonsa Raga Horeng, setidaknya telah terlihat hasil yang kian positif. Masyarakat di kampungnya diberdayakan, dan kini, kreasi tenun ikat binaannya pun semakin dikenal, di dalam negeri hingga ke berbagai negara.
Sejatinya, semua ini berjalan tanpa sengaja. Wanita lulusan Fakultas Teknologi Pertanian dari Universitas Widya Mandala Surabaya pada 1998 ini memilih untuk kembali ke kampung halamannya, setelah ‘tak betah’ bekerja sebagai “kuli” di Surabaya. Ia merasa terpanggil untuk memberdayakan para wanita di kampung halamannya.
Pada Oktober 2003, Alfonsa, demikian dia biasa disapa, akhirnya memrakarsai berdirinya sebuah kelompok tenun yang diberi nama “Lepo Lorun-Women’s Weaver Cooperative.” Kelompok binaannya yang berlokasi di Desa Nita, Kabupaten Sikka, Flores, NTT, ini rata-rata beranggotakan ibu rumah tangga.
“Jadi awalnya hanya iseng. Saya kumpulkan ibu-ibu dan kami bersama membuat sebuah rumah tenun sederhana. Daripada menganggur, atau hanya kerja itu-itu saja, saya motivasi mereka untuk berkreativitas, salah satunya ya dengan menenun,” cerita Alfonsa kepada IndoTrading News.

Hasil Tenun dengan ATBM.



Selamat siang sobat Tenun, setelah sebelumnya mengenal tentang alat tenun , pada kesempatan kali ini Omah Tenun akan memaparkan beberapa Hasil Tenun yang menggunakan ATBM ( Alat Tenun Bukan Mesin ) atau yang juga sering disebut dengan Tenun Gedogan
Tenun sederhana.
Tenun yang dihasilkan dari benang pakan masuk keluar kedalam benang lungsi dengan ritme yang sama, sehingga menghasilkan tenun polos tanpa corak atau dengan corak garis-garis, kotak-kotak sesuai dengan warna dan jenis benang yang dipakai, sehingga menghasilkan tenunan yang disebut tenun lurik (garis-garis) atau tenun poleng (kotak-kotak). Tenun ini banyak dijumpai di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Sulawesi Tenggara.

Minggu, 25 Mei 2014

Tenun Ikat Indonesia

Tenun ikat atau kain ikat adalah kriya tenun Indonesia berupa kain yang ditenun dari helaian benang pakan atau benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami. Alat tenun yang dipakai adalah alat tenun bukan mesin. Kain ikat dapat dijahit untuk dijadikan pakaian dan perlengkapan busana, kain pelapis mebel, atau penghias interior rumah.


Sebelum ditenun, helai-helai benang dibungkus (diikat) dengan tali plastik sesuai dengan corak atau pola hias yang diingini. Ketika dicelup, bagian benang yang diikat dengan tali plastik tidak akan terwarnai. Tenun ikat ganda dibuat dari menenun benang pakan dan benang lungsin yang keduanya sudah diberi motif melalui teknik pengikatan sebelum dicelup ke dalam pewarna.


Teknik tenun ikat terdapat di berbagai daerah di Indonesia. Daerah-daerah di Indonesia yang terkenal dengan kain ikat di antaranya: Toraja, Sintang, Jepara, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, dan Timor. Kain gringsing dari Tenganan, Karangasem, Bali adalah satu-satunya kain di Indonesia yang dibuat dari teknik tenun ikat ganda (dobel ikat).


Kain ikat dapat dibedakan dari kain songket berdasarkan jenis benang. Songket umumnya memakai benang emas atau perak. Motif kain songket hanya terlihat pada salah satu sisi kain, sedangkan motif kain ikat terlihat pada kedua sisi kain.


Semoga bermanfaat...
Salam hangat dari Tim OmahTenun

Selasa, 20 Mei 2014

Sekilas Tentang Alat Tenun



Sekilas Tentang Alat Tenun

Alat tenun adalah alat atau mesin untuk menenun benang/serat menjadi tekstil (kain). Alat tenun terdiri dari alat tenun tradisional, alat tenun bukan mesin yang dipakai untuk menenun dengan tangan manusia, serta alat tenun mesin yang dilengkapi motor penggerak. 

Menurut ukurannya, alat tenun tradisional dan alat tenun bukan mesin yang berukuran kecil dipakai untuk menenun sambil duduk, sementara alat tenun berukuran besar digunakan untuk menenun sambil berdiri. Orang Mesir kuno dan orang Cina kuno sudah mengenal alat tenun bukan mesin sejak 4000 SM.

Kamis, 15 Mei 2014

Industri Kain Tenun Sebagai Warisan Budaya Bangsa

Peningkatan serta perkembangan industri kain tenun di berbagai daerah di Indonesia merupakan upaya yang penting guna melestarikan warisan budaya bangsa sekaligus kebanggaan yang mencerminkan jati diri bangsa Indonesia.
Menteri Perindustrian MS Hidayat dalam keterangannya di Jakarta, mengatakan bahwa tenun merupakan salah satu karya budaya yang diproduksi di berbagai wilayah di seluruh Nusantara.
Menperin memaparkan jika tenun memiliki makna, nilai sejarah, dan teknik yang tinggi dari segi warna, motif, dan jenis bahan atau benang yang digunakan yang memiliki keunikan tersendiri antardaerah.

Peningkatan Industri Tenun Lestarikan Warisan Budaya Bangsa

Peningkatan industri tenun di berbagai daerah di Indonesia merupakan upaya yang penting guna melestarikan warisan budaya bangsa sekaligus kebanggaan yang mencerminkan jati diri bangsa Indonesia.

"Tenun merupakan salah satu karya budaya yang diproduksi di berbagai wilayah di seluruh Nusantara," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Menperin memaparkan, tenun memiliki makna, nilai sejarah, dan teknik yang tinggi dari segi warna, motif, dan jenis bahan atau benang yang digunakan yang memiliki keunikan antardaerah.

Cerminkan Jati Diri Bangsa, Tenun Patut Dilestarikan Keberadaannya

Tenun merupakan salah satu karya budaya yang diproduksi di berbagai wilayah di seluruh Nusantara. Tenun memiliki makna, nilai sejarah, dan teknik yang tinggi dari segi warna, motif, dan jenis bahan ataupun benang yang digunakan, dimana setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing (Baca: Tahukah Anda, Teripang dan Cumi-Cumi pun Bisa jadi Pewarna Tenun?)
“Tenun sebagai salah satu warisan budaya tinggi atau heritage merupakan kebanggaan bangsa Indonesia, dan mencerminkan jati diri bangsa. Oleh karena itu, tenun baik dari segi teknik produksi, desain dan produk yang dihasilkan harus dijaga dan dilestarikan keberadaannya, serta dimasyarakatkan kembali penggunaannya,” ujar Menteri Perindustrian, Mohamad S Hidayat dalam sambutan pembukaan Gelar Produk Kerajinan Dekranas di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Selasa (6/5/2014).

Senin, 12 Mei 2014

Omah TENUN ku Mulai "MEKAR"

Jadilah seperti tanda baca koma (,) tatkala ada kebuntuan yang menghadang maka berhentilah sejenak, lalu lanjutkanlah kembali perjalananmu.

dan janganlah seperti tanda titik (.) yg jika ada kebuntuan yg menghadang lantas engkau berhenti total dan kau buyarkan cita-cita dan tujuanmu.

Bismillah.....

OmahTENUN

Sarana Edukasi dan Produksi Berbagai Kerajinan Tenun Tradisional Indonesia




















Salam hangat dari Tim Omah TENUN